Pages

Wednesday, December 31, 2008

BOOK REVIEW: THE LAST TEMPLAR


Indonesia Title: Messiah Conspiracy
Author: Raymond Khoury
First Published: 2005
Indonesia publisher: Dastan Books
My rating: (4 of 5)

What I said: "Alur cerita yang tidak terlalu cepat, tetapi terus berjalan, disertai logika berpikir dan paduan antara sejarah dan mitos yang hanya diketahui sedikit orang, dilengkapi ending yang mengejutkan"


Berapa di antara kita yang pernah mendengar tentang kesatria Templar? Atau berapa lagi yang pernah mengetahui apa kesatria Templar itu?
Beberapa di antara kita hanya sekedar pernah mendengar tentang Templar tanpa pernah mengetahui sejarah, kisah, dan akhir mereka. Raymond Khoury di novelnya ini seperti menceritakan sejarah kejatuhan Templar serta mitos harta yang mereka perjuangkan dan lindungi sampai akhir. Awal novelnya saja sudah unik. Prolognya menceritakan awal dari kekalahan Templar dalam perang salib. Raymond Khoury membawa saya untuk bolak balik pergi dari masa lalu ke masa depan, kembali lagi ke masa lalu dan berpindah lagi ke masa depan di sepanjang novel.

Setelah prolog diawali kisah kesatria Templar dalam mempertahankan benteng mereka, Khoury membawa saya ke masa yg lebih modern untuk menceritakan penjarahan di pameran di kota New York. Pelakunya adalah 4 orang berkuda yang memakai baju perang ala kesatria Templar.
Detektif Sean Rilley yang diperintahkan untuk menyelidiki kasus ini, malah dibawa Tess, saksi mata dalam peristiwa pencurian itu, ke dalam petualangan yang tak pernah dibayangkannya. Setelah mengelana sebentar di lorong bawah tanah New York, petualangan Tess dan Khoury membawa saya mengelilingi Turki, vatikan, serta perairan Yunani. Sedikit demi sedikit, petualangan mereka semakin mendekat pada harta terakhir peninggalan Templar, yang bahkan keadaannya disembunyikan dalam-dalam oleh Vatikan!

Hal yang paling menarik adalah saya seperti membaca dua cerita berbeda, yaitu petualangan Rilley dan Tess, serta petualangan kesatria Templar yang berjuang melindungi harta yang dititipkan padanya. Awalnya kesamaan dari dua cerita ini hanyalah baju zirah templar yang dipakai oleh pelaku penjarahan. Lama-kelamaan Khoury menunjukkan tujuan akhir pengejaran yang dilakukan Rilley dan Tess: The Falcon Temple, kapal yang digunakan kesatria Templar yang melarikan diri. Jika pada novel sejenis pencarian yang dilakukan berdasarkan barang-barang atau benda sejarah yang mereka dapatkan, di sini pun sama. Hanya Khoury mewujudkan 'benda' itu dalam bentuk kisah kesatria Templar. Khoury, yang sepanjang novel membuat saya seperti melihat sisi lain dari Templar, sisi Templar sebagai musuh semua agama (catat: bukan hanya Nasrani), dengan kecerdikannya di akhir novel menuliskan epilog tentang tujuan ordo Templar sebenarnya yang bakal mengejutkan dan membalik persepsi pembacanya.

Comparison:
Similiar with Da Vinci Code
(++) more detailed history, 2 connected plots, more logic
(--) less action and puzzle

Trivia:
Ini adalah novel pertama Raymond Khoury

Study more:
Templar, Greek culture.

Suggestion: cocok dibaca pas liburan gini nih! So try to read it, hehehe...

No comments:

Post a Comment

free counters