Pages

Showing posts with label Book Review. Show all posts
Showing posts with label Book Review. Show all posts

Thursday, January 1, 2009

COMIC REVIEW: DANDOH


(Prolog)There are so many book or film review but only few review for comic. Most people said that comic is just for children, and they often underestimate people who still read comic after they reach the age of 18 above. I like reading comic and I'm gonna show you some comics that you should read to change your mind about comic.

Title: DanDoh
Author: Nobuhiro Sakata
Series: 1-29

My rating: (4,5 / 5)


What I said: "Ini adalah satu-satunya komik yang bisa membuat saya menangis. Bener-bener nangis! Membaca Dandoh akan mengajak kita ke dalam suatu dunia yang hanya bisa dilihat oleh kepolosan dan keluguan anak-anak. Nobuhiro Sakata dengan hebat menunjukkan arti pengorbanan bagi teman dan sahabat dalam diri Dandoh dan teman-temannya yang selalu membantu orang lain walaupun itu harus merugikan diri sendiri"

Tadamichi Aoba, atau bisa dibaca 'Dandoh' dalam tulisan Jepang, adalah seorang anak yang hobi bermain baseball. Suatu hari Dandoh dihukum oleh kepala sekolahnya. Dari situlah dia mengenal olahraga golf. Dandoh belajar golf kepada Mikiyasu Shinjo, seorang pegolf profesional yang sedang sakit parah. Mulai saat itu Dandoh bersama dua temannya berlatih golf kepada guru Shinjo dan mengikuti berbagai macam turnamen. Dandoh nantinya bakal menghadapai berbagai macam pegolf, dari yang seusia dengannya, sampai pegolf yang jauh lebih senior darinya. Mampukah Dandoh mewujudkan cita-citanya sekaligus menerapkan ajaran gurunya?

Untuk lebih mengasah kemampuannya Dandoh mengikuti berbagai macam turnamen yang ada. Mulai dari menjuarain level junior sampai ikut kejuaraan Asia. Di kejuaraan Asia inilah nantinya Dandoh bertemu dengan Takuya Akano, seorang pemain golf urakan yang hampir membuang golf dari kehidupannya. Pertemuannya dengan Dandoh akan membuat Akano kembali pada golf yang sebenarnya. Sub-cerita paling bagus terjadi ketika Dandoh menjadi caddy bagi Takuya Akano. (caddy adalah orang yang membawakan tas golf, mengambilkan stik, serta menganalisis kondisi di lapangan pada saat pertandingan). Chemistry antara kedua tokoh ini begitu kuat dan mampu memainkan emosi pembacanya.

Saat membaca Dandoh, kita akan disuguhkan perpaduan antara teknik-teknik golf tingkat tinggi, keterbatasan fisik anak kecil, usaha yang dilakukan, serta berbagai momen yang melankolis dan sangat menyentuh hati. Hebatnya, semua elemen-elemen pendukung cerita itu melebur jadi satu dalam olahraga bernama golf yang disajikan di sini. Jarang sekali saya mampu melihat perpaduan antara unsur-unsur teknik dan perasaan dalam komik bertemakan olahraga, yang keduanya mampu melebur menjadi satu-kesatuan tanpa menghilangkan salah satunya. Kalaupun ada dalam komik lain yang sejenis, biasanya unsur teknik, hati, humor, dan lain-lain dipisah-pisahkan dan jarang dijadikan dalam satu momen atau bab. Dandoh seperti pelangi yang mengandung berbagai macam warna yang merupakan gabungan warna-warna tanpa menghilangkan ciri khas suatu warna.

Membaca Dandoh juga menunjukkan bahwa keajaiban bukan hal yang mustahil. Untuk mencapai keajaiban itulah dibutuhkan usaha yang sangat keras sampai melewati batasan yang ada dalam diri seseorang. Teknik-teknik yang dibuat Dandoh tidak membuat saya jenuh atau merasa dibodohi (sebagai pembaca dewasa), tapi justru membuat saya 'dag-dig-dug', apakah akan terjadi keajaiban, bagaimanakah akan terjadi, dan larut dalam perasaan yang dirasakan oleh karakter-karakternya. Kadangkala bahkan sering Dandoh gagal di saat pembaca mengira dia akan berhasil. Dandoh akan mengaduk-aduk perasaan pembacanya ke dalam dunia yang penuh kepolosan dan keluguan. Bagi saya, Dandoh adalah satu-satunya komik yang mampu membuat saya meneteskan air mata. Usaha yang dilakukan Dandoh tanpa mengenal keterbatasan fisiknya membuat saya terharu. Perasaan luar biasa muncul saat usaha itu berbuah keberhasilan.

Comparison: not yet

Learn more:
Golf

Suggestion: pantas dibaca semua umur, bagi yg malu kalo nangis jgn baca di muka umum, hehehe...
(first edited 1/1/09 2:22)
(final edited 4/1/09 1:08)

Wednesday, December 31, 2008

BOOK REVIEW: THE LAST TEMPLAR


Indonesia Title: Messiah Conspiracy
Author: Raymond Khoury
First Published: 2005
Indonesia publisher: Dastan Books
My rating: (4 of 5)

What I said: "Alur cerita yang tidak terlalu cepat, tetapi terus berjalan, disertai logika berpikir dan paduan antara sejarah dan mitos yang hanya diketahui sedikit orang, dilengkapi ending yang mengejutkan"


Berapa di antara kita yang pernah mendengar tentang kesatria Templar? Atau berapa lagi yang pernah mengetahui apa kesatria Templar itu?
Beberapa di antara kita hanya sekedar pernah mendengar tentang Templar tanpa pernah mengetahui sejarah, kisah, dan akhir mereka. Raymond Khoury di novelnya ini seperti menceritakan sejarah kejatuhan Templar serta mitos harta yang mereka perjuangkan dan lindungi sampai akhir. Awal novelnya saja sudah unik. Prolognya menceritakan awal dari kekalahan Templar dalam perang salib. Raymond Khoury membawa saya untuk bolak balik pergi dari masa lalu ke masa depan, kembali lagi ke masa lalu dan berpindah lagi ke masa depan di sepanjang novel.

Setelah prolog diawali kisah kesatria Templar dalam mempertahankan benteng mereka, Khoury membawa saya ke masa yg lebih modern untuk menceritakan penjarahan di pameran di kota New York. Pelakunya adalah 4 orang berkuda yang memakai baju perang ala kesatria Templar.
Detektif Sean Rilley yang diperintahkan untuk menyelidiki kasus ini, malah dibawa Tess, saksi mata dalam peristiwa pencurian itu, ke dalam petualangan yang tak pernah dibayangkannya. Setelah mengelana sebentar di lorong bawah tanah New York, petualangan Tess dan Khoury membawa saya mengelilingi Turki, vatikan, serta perairan Yunani. Sedikit demi sedikit, petualangan mereka semakin mendekat pada harta terakhir peninggalan Templar, yang bahkan keadaannya disembunyikan dalam-dalam oleh Vatikan!

Hal yang paling menarik adalah saya seperti membaca dua cerita berbeda, yaitu petualangan Rilley dan Tess, serta petualangan kesatria Templar yang berjuang melindungi harta yang dititipkan padanya. Awalnya kesamaan dari dua cerita ini hanyalah baju zirah templar yang dipakai oleh pelaku penjarahan. Lama-kelamaan Khoury menunjukkan tujuan akhir pengejaran yang dilakukan Rilley dan Tess: The Falcon Temple, kapal yang digunakan kesatria Templar yang melarikan diri. Jika pada novel sejenis pencarian yang dilakukan berdasarkan barang-barang atau benda sejarah yang mereka dapatkan, di sini pun sama. Hanya Khoury mewujudkan 'benda' itu dalam bentuk kisah kesatria Templar. Khoury, yang sepanjang novel membuat saya seperti melihat sisi lain dari Templar, sisi Templar sebagai musuh semua agama (catat: bukan hanya Nasrani), dengan kecerdikannya di akhir novel menuliskan epilog tentang tujuan ordo Templar sebenarnya yang bakal mengejutkan dan membalik persepsi pembacanya.

Comparison:
Similiar with Da Vinci Code
(++) more detailed history, 2 connected plots, more logic
(--) less action and puzzle

Trivia:
Ini adalah novel pertama Raymond Khoury

Study more:
Templar, Greek culture.

Suggestion: cocok dibaca pas liburan gini nih! So try to read it, hehehe...
free counters