Pages

Monday, October 26, 2009

Setimbang, bukan seimbang

Kompas hari ini (Senin, 26 Oktober 2009) pada halaman 14 berisi artikel berjudul Upaya Prediksi Gempa yang ditulis oleh Yuni Ikawati. Artikel ini menjawab sebagian besar pertanyaan orang awam seputar 'keanehan' sebelum dan sesudah gempa terjadi. Beberapa hari yang lalu ada seseorang teman yang bertanya, 'kenapa habis gempa mesti hujan lebat?'. Pertanyaan ini bagi sebagian orang akan bersifat religius, anda tentu paham maksud saya. Bagi sebagian orang lagi pertanyaan ini harus dicari jawabannya. Artikel yang ditulis Yuni Ikawati di Kompas ini dapat menjawab sebagian dari pertanyaan Anda. Intinya ialah bahwa sebelum gempa, terjadi pergeseran batuan-batuan bumi. Gerakan ini akan mempengaruhi aktivitas magma yang nantinya akan meningkatkan gelombang elektromagnetik yang terpancar. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet den medan listrik secara berurutan, dimana arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus (sumber: http://free.vlsm.org/v12/s
3-4a.htm). Teori Maxwell, yang kalau diutarakan di sini pasti akan sangat membosankan, dapat Anda baca sendiri. Di artikel Kompas ini juga disebutkan bahwa ada lonjakan elektromagnetik sekitar 5 milivolt sebelum terjadinya gempa di Lampung/Bengkulu. Penyimpangan sebesar 5 milivolt itu bahkan terpantau di lapisan ionosfer yang berada 300 sampai 400 km di atas permukaan bumi. Anda bisa bayangkan 400 km itu adalah kira-kira jarak antara Kota Jogja dan Bandung. Gelombang elektromagnetik itu akan mempengaruhi pola-pola awan. Awan yeng menyebabkan hujan adalah awan jenis Komulonimbus yang letaknya (hanya) 6000m-9000m dari permukaan bumi (sumber: http://oeank.multiply.com/
journal/item/12). Jarak itu masih terpengaruh oleh gelombang elektromagnetik (seperti yang kita tahu bahwa terjadinya petir pun karena adanya ion-ion positif dan negatif di lapisan atmosfer).

Kembali ke pertanyaan teman saya tadi di atas, saya waktu itu menjawab bahwa pergerakan lempeng-lempeng di bumi menyebabkan terjadinya faktor x (saya tidak tahu apa faktor x ini) yang menyebabkan kandungan garam naik ke permukaan laut dan ikut menguap sehingga larutan elektrolit yang terkandung di dalamnya menyebabkan hujan yang lebat. Dilihat dari artikel Yuni Ikawati di Kompas, jawaban saya saja sudah ada perbedaan dengan artikel itu. Mungkin saja jawaban saya ini salah, tapi apa salahnya jawaban salah? Saya pernah mendengar seseorang mengatakan, 'lebih baik diam saja dan dianggap tak tahu apa-apa, daripada tahu tapi disalahkan'. Saya sama sekali tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Menurut saya itu menggambarkan mental kura-kura dalam tempurung, pura-pura tidak tahu. Saya lebih baik salah tapi dapat mencegah pemikiran lain yang lebih buruk. Apakah pemikiran yang lebih buruk itu? Tentunya pemikiran yang bersifat religius tapi justru tidak berjiwa religi. Orang selalu mengimpikan 'faktor X' sebagai pelarian dari ketidakmampuan mereka menjelaskan sesuatu. Sudah jadi rahasia publik bahwa ilmu pengetahuan dan religi susah sejalan. Ilmu pengetahuan menjelaskan hal-hal yang dianggap oleh orang-orang dulu tak bisa dijelaskan. Para ahli fisika sekarang bisa membuat hal-hal yang dianggap mustahil. Bahkan penciptaan alam semesta pun bisa disaksikan di laboratorium. Maka, pernyataan-pernyataan yang bersifat religi (tapi tak berjiwa religi) dengan mudah bisa dilibas oleh penjelasan Yuni Ikawati di Kompas hari ini. Kenapa hujan sering muncul sebelum dan sesudah gempa? Mengapa ada pola awan yang aneh? Jika Anda mau berpikir kritis, Anda akan menemukan jawabannya.

Beberapa minggu yang lalu saya menulis wacana berjudul Jogja Light ON(ly an ineffective?), yang berisi kekritisan saya dalam melihat kebijakan pemerintah di kota saya sesuai dengan bidang saya. Ada berbagai tanggapan, ada yang setuju, ada yang netral, ada yang tidak setuju. Itu semua tak masalah bagi saya. Saya ingin mencoba berpikir kritis. Saya ingin mencoba untuk melihat sesuatu tidak hanya melalui perspektif saya, tapi juga perspektif orang lain. Tadi pagi saya mendapat tanggapan dari seorang teman yang tinggal di Jakarta, bahwa aturan penyalaan lampu motor di siang hari dapat membantunya untuk meningkatkan kewaspadaan. Ada juga yang menyatakan bahwa lebih baik kita tunggu hasilnya. Kemarin ada komentar di blog saya yang menuliskan bahwa tidak masalah setuju atau tidak setuju, asal tidak asal omong. Wah saya mengucapkan banyak terima kasih atas kritikan dan tanggapan. Saya hanya ingin berlatih kritis dengan fakta, bukan asal kritis tapi OMDO (omong doank), talk more do less. Kalau salah, tentu ada orang lain yang akan memberitahu yang benar. Kalau saya diam saja, tentu saya tidak akan tahu apa yang benar.

Sebagai penutup, saya ingin menuliskan sebuah kisah. Gubernur suatu daerah ingin membagikan uang sebanyak 100 juta kepada 2 orang. Orang yang 1 kaya raya, dan yang 1 sangat miskin. Agar adil, sang Gubernur memberikan masing-masing dari mereka 50 juta. Banyak orang melihat, bahwa sang Gubernur adil dan seimbang. Itu, jika melihat dari perspektif diri sendiri masing-masing. Bagaimana jika kita melihat dari perspektif kedua orang kaya dan miskin itu? Si miskin tentu melihat demikian, 'buat apa orang kaya itu menerima 50 juta? seharusnya saya yang miskin mendapat lebih banyak kan? Demikian pula si kaya berpikiran, 'Gubernur ini nggak niat, buat apa duit 50 juta ini diberikan, tabungan saya saja ada 1M'. Tentu lebih baik jika seluruh 100 juta itu diberikan kepada si miskin. Seimbang belum tentu sesuai dengan kenyataan yang ada. Seimbang adalah jika dilihat dari perspektif diri sendiri. Cobalah melihat juga dari perpektif orang lain agar bisa setimbang. Sama seperti anda, sayapun masih belajar untuk dapat melihat dari cara pandang orang lain.

-FIN-

Sunday, October 11, 2009

Lho kok?

Lho masak blog ku dikirain blog spam.. Wah wah,, ga beres ni team blogger. I'm not spam blog!

Saturday, October 10, 2009

Jogja Light ON(ly an ineffective?)

Mungkin tulisan ini hanya menarik dibaca oleh orang yang tertarik di dunia transportasi, atau mungkin Anda yang peduli pada transportasi.
Dalam beberapa hari terakhir ini, orang Jogja khususnya yang sering menggunakan sepeda motor pasti menemukan fenomena di mana banyak kendaraan bermotor terutama sepeda motor yang menyalakan lampu kendaraannya di siang hari saat berada di jalan. Apakah ini? Kebijakan baru yang akan diterapkan di Jogja, yaitu pengendara sepeda motor wajib menyalakan lampu depan selama berkendara. Saya berpikir, "Kok aturan jadul ini diterapkan lagi? Bukankah aturan ini sebenarnya sudah lama, seharusnya kalau mau diterapkan sudah dari dulu. kenapa aturan ini baru diterapkan sekarang?"

Ada baiknya kita kembali ke beberapa tahun lalu, jika Anda masih ingat di mana ada aturan bagi pengendara kendaraan luar kota agar menyalakan lampunya meski di siang hari. Ya, kebijakan yang waktu itu saya anggap sebagai solusi yang cukup cerdas. Saya sendiri di waktu itu cukup sering bolak balik Jogja-Cilacap dan salah satu dari sebagian pengendara yang mematuhi aturan itu. Aturan tersebut cukup efektif. Sebuah penelitan mengindikasikan bahwa terjadi pengurangan jumlah kecelakaan sampai 30% sejak diterapkannya sistem 'light on' tersebut. Well, angka tersebut menunjukkan bahwa adanya keefektifan yang tinggi dari penerapan kebijakan tersebut. Beberapa waktu belum lama ini Kota Surabaya pun memberlakukan regulasi serupa. Bisa dilihat waktu itu respon masyarakat cukup antusias akan adanya aturan baru ini.

Nah, sekarang kota Yogyakarta mencoba menerapkan aturan yang sebenarnya sudah lama ditemukan ini. Menurut saya ini menarik untuk dicermati. Kota Jogja tidak termasuk kategori "luar kota". Luas kota Jogja juga masih lebih kecil daripada Surabaya. Bahkan kondisi lalu lintas di Jogja dan Surabaya sangat berbeda jauh. Ada beberapa hal yang perlu dikoreksi mengenai kebijakan ini.

Memahami PIEV
Dalam sistem transportasi, dikenal istilah jarak pandangan. Jarak pandangan adalah panjang bagian jalan di depan pengendara yang masih dapat dilihat dengan jelas, diukur dari titik kedudukan pengendara tersebut (Suprapto, 1999). Jarak pandangan sangat penting dalam pengaturan sistem transportasi karena begitu mempengaruhi faktor keselamatan pengguna jalan. Salah satu faktor yang mempengaruhi jarak pandang yang diperlukan adalah waktu sadar dan reaksi pengendara. Manusia akan beraksi setalah dia menerima rangsangan. Waktu yang diperlukan itulah yang dinamakan waktu telaah. Waktu telaah meliputi tahapan: perception, intelection, emotion, dan volition (PIEV) (Suprapto, 1999).

Perception: pengendara perlu waktu untuk mencerna/menelaah rangsangan-rangsangan yang diterima baik yang melalui mata, telinga, maupun badan.
Intelection: waktu penelaahan terhadap rangsangan yang diterima.
Emotion: proes penanggapan terhadap rangsangan yang sangat dipengaruhi oleh emosi seseorang.
Volition: kemauan untuk mengambil tindakan-tindakan sesuai dengan pertimbangan yang dimiliki.

Selain itu faktor yang mempengaruhi jarak pandangan dipengaruhi pula oleh waktu yang diperlukan untuk menghindari keadaan bahaya dan kecepatan kendaraan.

Tentu merupakan hal yang sudah umum diketahui, bahwa penyalaan lampu di malam hari adalah untuk menambah jarak pandangan, dan hal tersebut tidak perlu diperdebatkan. Lalu apa guna penyalaan lampu di siang hari? Salah satu faktor PIEV di atas adalah perception. Waktu perception (Tp) sangat dipengaruhi oleh panca indera yang dimiliki manusia. Dalam hal ini penyalaan lampu akan berpengaruh pada indera penglihatan. Cahaya yang ditangkap oleh mata akan meningkatkan tingkat kewaspadaan. Tingkat kewaspadaan akan mengurangi Tp dan membuat manusia bereaksi lebih cepat. Oke, dalam hal ini, sistem light on bisa dianggap cukup efektif. Hanya ada satu kontra produktif, seperti yang telah ditulis di atas. Jogja bukan luar kota, Jogja bukan Surabaya.

Kecepatan
Di luar kota kendaraan melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Semakin tinggi kecepatan semakin besar pula jarak pandangan yang dibutuhkan. Waktu reaksi yang dibutuhkan juga semakin cepat untuk menghindari accident. Di Jogja, kecepatan kendaraan di dalam kota berdasarkan pengalaman dan survey, hanya berkisar antara 40-70km/jam. Itupun masih ditambah banyaknya traffic light di setiap pesimpangan jalan besar. Kecepatan sedang dan hampir tidak ada ruas yang panjang untuk memacu kecepatan, merupakan sebuah automatic-help yang patut disyukuri bagi kota Jogja untuk membatasi kecepatan maksimum kendaraan. Di tingkat kecepatan yang tidak tinggi, jarak pandangan yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak. Dalam hal ini, penggunaan sistem Light-On akan tidak efektif.

Model tubrukan
Kecelakaan yang banyak terjadi di dalam kota adalah kecelakaan 1 arah. Artinya, kecelekaan yang melibatkan kendaraan-kendaraan yang menuju ke arah yang sama. Berbeda dengan di luar kota yang kebanyakan diisi kendaraan berkecepatan tinggi dan jumlah jalur yang ada hanya 2 (masing-masing satu untuk satu arah), kondisi ruas jalan di Jogja banyak yang terdiri lebih dari 2 jalur. Di luar kota model penyiapan (penyusulan kendaraan lain) banyak yang memakai jalur untuk arah yang berlawanan, sehingga perlu dipastikan apakah ada kendaraan lain atau tidak di jalur itu. Di dalam kota, penyiapan bisa menggunakan jalur untuk arah yang sama, sehingga kurang begitu diperlukan untuk memastikan kondisi jalur untuk kendaraan yang berlawanan arah. Tidak jarang pula ruas jalan yang sudah dilengkapi dengan median, sehingga memastikan tidak adanya kendaraan yang masuk ke jalur lawan. Posisi lampu, yang berada di depan kendaraan, tentu tidak terlalu efektif untuk kondisi ini. Untuk kendaraan baik mobil mapupun motor masih cukup dengan menyalakan lampu sen atau dikenal istilahnya lampu 'riting' ketika akan menyusul/menyiap agar kendaraan dari arah lawan bisa lebih waspada.

Biaya operasional
Penyalaan lampu di siang hari tanpa disadari akan menambah biaya operasional kendaraan. Biaya pemelihraan dan penggantian lampu juga akan bertambah jika lampu sering digunakan. Tentunya tanpa mengabaikan faktor keselamatan, diperlukan langkah-langkah untuk menemukan solusi yang paling pas buat kota Jogja tersebut. Pajak yang dibayarkan oleh masyarakat seyogyanya digunakan untuk membuat sistem yang mengelola kondisi lalu lintas agar lebih aman dan lebih baik. Penertiban reklame-reklame, pembuatan median khususnya di ruas jalan yang ramai, dan berbagai solusi lainnya yang bisa dicari. Apakah perlu masyarakat yang sudah membayar pajak, dikenakan lagi tambahan biaya operasional kendaraan?

Penutup
Tidak ada maksud apapun dari penulis untuk memprovokasi atau menentang aturan yang sudah atau akan ditetapkan. Penulis juga masih amatiran yang mencoba untuk memberikan pandangan yang berbeda tentang aturan yang akan dilaksakan di kotanya. Penulis berpendapat bahwa mengubah sistem yang ada adalah tugas sebagai orang yang memiliki pengetahuan lebih, tentunya yang dimiliki oleh kota Jogja. Aturan yang ada harus dilaksanakan, karena ada pepatah di mana tanah dipijak di sana bumi dijunjung.

Monday, October 5, 2009

Batavilay, batamerah delay

2 kali pengalaman pertama naik batavilay air semuanya kena delay. Pas hari kamis berangkat ke jakarta, aku udah dateng ke adisucipto jam 1. Jadwal terbang ke jakarta jam 14.25. Check in udah, abis itu masuk ke ruang tunggu di adisucipto. Fyi aku baru pertama kali lho masuk waiting room di adisucipto. Di sini ternyata semua penumpang dijadiin di satu ruangan, dan gate-gate nya juga cuma sebelahan. Aku mikir, gini nih bandara yang katanya berlabel internasional? Ya sudahlah bentar lagi juga berangkat. Terus jam 2 lebih 15 menit, si Andit temenku yang juga bareng ke jakarta, mulai bertanya tanya, kok belum dipanggil ya? Kayaknya delay nih. Akhirnya terdengar pengumuman yang diawali dengan nada 'ding ding ding ding'. "Pesawat Batavilay Air dengan nomor penerbangan bla bla bla.. diperkirakan baru akan sampai ke Yogya pada pukul lima belas dua puluh menit. Owh bentar lagi kok sekarang kan lebih 15 menit. diem--mikir--heh, apa tadi katanya? Lima belas dua puluh? 15.20?? Anjruiit!! Kirain 14.20. Wah taek masih 1 jam lagi!

Pas pulang dari Cengkareng 2 hari kemudian, aku sih udah siap aja kalo mau delay lagi. Kesotoyan-ku memberi kesimpulan batavilay itu identik dengan delay, padahal baru sekali aja naik batavilay ;p. Beneran, harusnya jam terbang ke jogja jam 14.45, tapi sampai setengah tiga lebih kok belum dipanggil, alamat delay lagi ini. Tapi ternyata panggilannya mepet. Lima menit kemudian baru terdengar pengumuman penumpang batavilay tujuan jogja harap naik pesawat. Asik, tumben ga delay. Masuk pesawat juga pas jam 14.45. wogh, on-time juga nih. Tau-tau 10 menit duduk di pesawat, tiba2 ada pengumuman dari mbak berseragam oranye-pramugari batavilay maksudnya. "Maaf, kita belum dapat terbang karena harus menunggu kelengkapan dokumen." Bagh gubrak!!! Delay lagi delay lagi --a

Wednesday, September 30, 2009

Living in Gamer World (1)

Living in Gamer World (1)

Shared via AddThis

Seperti yang sudah aku ceritakan di post sebelumnya, aku sudah bermain game dari tahun 2001 (jadi udah 8 tahun!!). Segala suka duka kehidupan sebagai gamer udah pula aku jalani. Satu hal yang ingin aku bahas adalah betapa uniknya para gamer yang aku kenal. Seperti Pak W**, yang bermain game meskipun sudah bekerja. Pak W yang katanya bekerja di sebuah perusahaan advertising, cukup rajin bermain game di jam kerja. Kelihatannya Pak W sering ditugaskan keluar kantor sehingga dia punya kebebasan untuk mampir ke game-net. Yang unik, beliau kadang-kadang (atau malah selalu?) berbohong ketika mendapatkan telepon dari klien atau bos-nya ketika ditanya sedang ada di mana. Bahaya tuh kalau ketauan, pak.

Pak W bukan satu-satunya 'bapak' yang bermain game. Dulu ada K****. K ini pria beristri dan kemungkinan juga sudah mempunyai anak. Kabar uniknya K adalah seorang dosen UGM. K sering bermain game hampir tiap hari. Bahkan pernah dalam seminggu dia nggak pulang. Nggak jelas pula mandi apa nggak. Bau? So pasti. Aku ingat pernah rela menunggu 1 jam daripada harus bermain di sebelahnya (mambu!). Suatu hari ada kejadian di mana istri K datang ke game-net dan marah-marah. Disuruhnya K balik ke rumah. Jerakah sang dosen? Ternyata beberapa hari kemudian dia datang lagi ke game net, walaupun kali ini nggak nginep. Yang aku curiga sih dia pak dosen pulang cuma buat mandi sama ganti baju, trus balik lagi dah ke game-net, hahaha.

Di lingkungan gamer aku bisa kenal berbagai macam orang dari semua kalangan dan umur. Seperti tadi Pak W yang seorang pegawai, K seorang dosen UGM, ada banyak teman-teman mahasiswa, dan juga beberapa bocah sekolahan. Perbedaan umur terasa begitu melebur saat sudah masuk komunitas game. Tak ada lagi istilah anak sekolahan, kuliahan, atau orang kantoran. Semua berbaur jadi satu dan hormat menghormati menjadi barang langka. Semua punya derajat yang sama.

Hidup di komunitas gamer memang mempunyai jiwanya sendiri. Kita tak bisa meninggalkan sebuah komunitas gamer secara biasa saja. Seperti kecanduan, para gamer tak akan mudah untuk berhenti bermain game, karena faktor kebiasaan. Faktor kebiasaan memegang peranan yang cukup penting karena terbukti waktu aku tidak main game selama 2 bulan, aku bisa mengurangi keinginanku untuk bermain game. Walaupun begitu faktor komunitas jugalah yang membuatku kembali lagi karena kenikmatan saat berkumpul itulah yang sulit tergantikan, sama seperti komunitas komunitas yang lain.

Di mana lagi bisa melihat anak yang diseret orang tuanya, di mana lagi melihat seorang yang dateng ke game-net sambil membawa istri dan anaknya, di mana lagi melihat seorang dosen begitu lusuh dengan bertumpuk puntung rokok di depannya? Di dunia dan komunitas para gamer hal seperti itu biasa terjadi. Tentunya masih banyak keunikan dunia gamer yang belum tersajikan, nanti aku tulis deh lain kali. Regards. (Bersambung..)

Friday, September 18, 2009

Jakarta Telat Gue Berkarat!

Beberapa minggu yang lalu gue ke Jkt, kota yang gue juluki the city of jobs. Gue dapat panggilan wawancara kerja di sebuah perusahaan konstruksi. Yah, karena 3 minggu sebelumnya gue baru dari Jkt juga, sebenernya gue agak ogah-ogahan ke Jkt kali ini. Lewat perjanjian telepon gw dijadwalkan untuk wawancara jam setengah 9. Gue lalu cek jadwal kereta, ada Taksaka jam 8 malam nih. Perkiraan sampai Jkt jam 5 pagi. Setelah gue itung2 waktu perjalanannya, gue kira bisa tiba di kantor jam 8.

Di kereta gue duduk jejer sama cewek. Bersyukur? Boro2! Cowoknya macho sekali. Gue mau duduk deket jendela aja hampir kena damprat si gorila. Ceritanya gue yang datang duluan. Tiket gue emang huruf C, yang artinya tempat duduk gue bukan yang deket jendela. Berhubung pas gue dateng masih sepi, gue ambil aja tuh tempat duduk. Syukur-syukur kalo ternyata kosong, atau biasanya orang ga masalah mau duduk mana aja. Cuma beberapa menit merasakan kenikmatan ini, dari arah pintu datang cewek diikuti seorang cowok. Gue udah punya firasat kalo ini bukan cewek biasa. Bener aja, sambil lirak lirik nyari nomor kursinya, akhirnya pandangan mata cowoknya melihat ke arah nomor yang ada di atas gue. Lalu pandangan matanya jatuh ke arah gue.

Si cowok: Nomor ...D, mas.
Gue: OK. ( lo pikir gue petugas kereta?)
Si cowok: Berarti mas nya di sini (sambil menunjuk kursi sebelah gue).
Gue: (Ya ampun sebegitunya ngebet duduk pojok, kenapa cewek nya mas? Ambeyen kalo duduk tengah? Lagian duduk pojok lebih gampang gue apa-apain lho. hahaha)

Abis si cewek gue kasih tempat duduk yang pojok, si cowok pamit keluar. Ternyata si cowok mau nungguin ceweknya di luar kereta di sebelah jendela. Hiyaa... gue mau ngakak liat adegan si cowok ngomong lewat jendela kereta, suaranya ga kedengeran bo, sok romantis lu ah. Akhirnya gue jalan2 keluar kereta daripada gue muntah di dalem (suer ga romantis bgt!).

Pas gue sampe jkt ternyata bener jam 5, gue sante2 aja. Berhubung KRL ga berhenti di Gambir, gue ngojek ke stasiun Juanda. Karena masih pagi gue beli tiket KRL ekonomi AC yang jadwalnya berangkat jam 6. Perfect! Gue ga tau bakal ada bencana 1 jam kemudian. Gw nunggu. Sampe jam 6 lewat, keretanya belum datang. Agak telat kali, kata gue dalam hati. Kereta ekonomi biasa lewat. Gw ngelirik jam, masih jam 6.20. Masih sempat. Mahasiswa cewek di sebelah gue udah agak kebingungan. Gue sih sok cool aja. Tenang donk, bentar lagi juga dateng, kata gue dalam hati. Waktu terus berlalu, gue cek lagi jadwal di tiket. jam 6 kok. Ada apa ini. Gue nyoba lagi kalkulasi waktu kalo gue sini telat setengah jam. Masih sempat! Gue masih cool, cewek di sebelah gue udah mulai misuh-misuh. Waktu terus berlalu, kereta masih belum datang, padahal udah mau jam 7. Gue mulai tegang, cewek di sebelah gue udah mulai sms temennya minta titip absen. Jam 7 lewatlah sudah, krl juga belum datang! Ah kuda! Gw mulai deg deg serr clingak clinguk. Keringat dingin mulai keluar. Cewek di sebelah gue mulai merintih ga jelas(lebay!).Akhirnya jam 7.15 datang juga. Gue pun naik krl sialan ini. Telat ga kira-kira 1 jam lebih. Gue udah pasrah. Cewek di sebelah gue (sekarang sama temennya) udah mulai telepon sana sini.

Sampai di stasiun Tanjung Barat gue langsung cari taksi. Udah hampir jam 8. Rencananya gue mau mampir sekalian mandi tempat pakde gue.
Gue: Jagakarsa, pak!
Sopir taxi: Siap bos.
Gue: Cepat ya pak!
Sopir taxi: Oke pak.

Gue masih mikir ni sopir ga bakal kesasar. Ga taunya ni sopir kesasar juga. Gue juga udah mulai lupa jalan ke rumah pakde gue. Mampus! Bakal telat nih, pikir gue.

Gue: pak, langsung ke jalan gede aja pak, balik!
Sopir taxi: lho ga jadi ke jagakarsa?
Gue: Telat pak, udah telat. (gue udah mulai panik, sopirnya pun ga ngerti omongan gue)
Sopir taxi: (telat ya urusan elo, gue mah ga ada telat telat-an)
Gue: Pak cari pom bensin yang agak gede.
Sopir taxi: Mau apa pak? Bensin saya udah pull, nih pull, tapi kalo mau beliin lagi juga gapapa heheh, tar saya tampung di dirigen.
Gue: Sapa yang mau beliin bensin ommm!! Gue mau mandi nehh! Cepet!

Akhirnya gue turun di pom bensin, cari kamar mandi (busyet kotornya). Gue gak jadi mandi. Cuma bilas, sikat gigi pun ga bawa odol. Akhirnya abis telepon kantornya kalo gue minta agak telat wawancaranya, gue berangkat ke sana tanpa mandi dan tanpa sikat gigi. What the hell!

Wednesday, September 16, 2009

Star Wars, an epic

Star Wars adalah sebuah dongeng tersendiri. Enam film (double trilogy) ditambah dengan puluhan komik telah menjadikannya sebuah epik yang tak akan habis dibicarakan dalam sehari. Mahakarya dari sutradara dan produser film George Lucas ini mempunyai jutaan penggemar di seluruh dunia dan nilai dagangnya sendiri telah mencapai 20 miliar dolar amerika dalam 20 tahun terakhir ini. Double trilogy (SW IV-VI, I-III) menceritakan kisah perebutan kekuasaan di dunia angkasa. George Lucas memulai kisah SW dengan unik, dimulai dari seri IV. Ini menunjukkan optimisme yang besar bahwa akan ada seri I-nya suatu saat nanti, dan memang dari awal sudah didesain untuk 6 film.

Episode IV-VI, the beginning
Di dunia di mana Luke Skywalker tinggal, adalah dunia tempat kisah Star Wars terjadi. Luke Skywalker adalah anak dari mantan Jedi yang sangat kuat. Dirinya terbuang di sebuah planet. Pada masa itu pemerintahan Galactic Empire sedang melakukan pembersihan atas sisa sisa pendukung Republic. Di bawah pimpinan Emperor Palpatine, pemerintahan Empire menguasai banyak perdagangan dengan planet-planet. Palpatine sendiri mempunyai tangan kanan yang sangat hebat, Darth Vader. Luke Skywalker, bersama Han Solo dan Leia, berusaha mengalahkan kekuasaan Empire untuk mendirikan kembali Republic. Luke, yang nantinya di seri terakhir berhasil menjadi Jedi, akhirnya bisa mengalahkan Emperor dan Darth Vader.

Jedi, the Force warrior
Istilah Jedi memegang peranan penting di SW dan menjadi sesuatu paling disukai oleh para penggemar. Jedi adalah sebutan untuk ksatria yang mempunyai Force yang besar di dalam dirinya. Force, dalam dunia SW menjadi semacam kekuatan yang diagungkan oleh para penghuni space. Jedi sendiri sudah lama ada dan menjadi kekuatan tempur utama bagi Republic. Orang-orang yang bisa berlatih dan menjadi Jedi
[Obi-Wan Kenobi dan Lightsaber-nya]
adalah mereka yang mempunyai Force yang sangat besar. Dengan Force itu nantinya Jedi akan mampu mengendalikan pikiran, mengeluarkan jurus, dan memakai LightSaber (pedang cahaya laser yang hanya bisa dipakai oleh Jedi). Jedi memiliki sejarah yang sangat panjang. Bahkan saking panjangnya kisah Jedi bisa dipisahkan dari cerita Star Wars original.

Kisah Jedi sendiri sudah dimulai sejak awal terbentuknya koloni manusia di Galactic. Awalnya manusia yang bisa menjadi Jedi adalah manusia yang terhebat, sampai akhirnya seorang Jedi menemukan bahwa manusia bisa menemukan sisi lain kekuatan yang ada dalam The Force. Itu adalah lawan dari Jedi. Kekuatan The Force yang nantinya bakal disebut Dark Force, karena mengeksplorasi sisi humanisme manusia. Pada dasarnya, seorang Jedi tidak boleh merasakan emosi. Mereka tidak boleh mempunyai rasa benci, apalagi cinta. Dark Forces mencoba menggali sisi lain Jedi dari sudut pandang itu, dan berharap memperoleh kekuatan yang lebih besar. Maka terjadilah perang antara Jedi dan pengguna Dark Force, yang lazim disebut Sith. Sejak awal The Sith berusaha menghancurkan semua Jedi, dan perang antara Jedi dan Sith berlangsung sangat lama dan baru berakhir sementara ketika hampir semua Jedi yang masih hidup dibunuh (termasuk anak-anak yang sedang berlatih Jedi) (Star Wars ep III, Revenge of The Sith).

Star Wars bukan kisah tentang Jedi, tapi Jedi memegang peranan penting di keseluruhan kisah. SW ep I-III mengisahkan berhasilnya Empire menguasai Galactic, tapi tak bisa lepas dari beralihnya karakter Anakin Skywalker, dari seorang Jedi menjadi Sith. Anakin memberi gambaran bagaimana seorang Jedi yang mempunyai rasa emosi dan cinta, bisa beralih ke Dark Side. SW ep IV-VI mengisahkan berkuasanya kembali Republic, tapi tak bisa lepas dari perjuangan Luke Skywalker menjadi seorang Jedi, dan kembalinya Anakin (Darth Vader, ayah Luke), ke Light Side di akhir hidupnya. Sementara komik-komik di luar cerita SW I-VI lebih banyak berkisah tentang Jedi dan Sith.

Episode I-III, the beginning of beginning
Yang pertama dirilis adalah film episode IV-VI pada periode tahun 1977-1983. Kemudian para fans dipaksa menunggu selama nyaris 16 tahun sebelum kisah 'prolog' nya dirilis. Episode I mengisahkan awal bagaimana ditemukannya Anakin, yang tak disangka-sangka luput dari perhatian para tetua Jedi, bahwa ada seorang anak yang mempunyai Force yang luar biasa, sampai akhirnya beralih ke sisi gelap dan menjadi Darth Vader. Uniknya nama Darth Vader sebenarnya dirujuk dari kata Vader (ayah dalam bahasa Belanda), yang ditujukan bahwa Anakin adalah ayah dari Luke. Ini berarti pemberian nama Darth Vader justru seharusnya dalam kisah di mana Luke sudah lahir, padahal nama ini sudah diberikan di episode III, di mana saat itu Luke belum ada kisahnya.

Di episode I-III para fans menemukan banyak jawaban yang mereka pertanyakan untuk ep.IV-VI. Keunikan inilah yang menjadi salah satu daya tarik SW, bahwa kita pertama-tama menonton jawabannya, sebelum akhirnya menemukan pertanyaannya. Bahkan para fans yang jeli jelas melihat bahwa masih ada banyak teka-teki di episode I. Darimana Sith bisa muncul lagi, darimana awal Anakin, yang jawabannya harus ditemukan dengan membaca side-comicnya.

Di luar segala kritik yang menyebutkan kisahnya yang terlalu berfantasi dan tidak logis, SW mampu meraih banyak penghargaan. SW adalah sebuah film yang akan terus dikenang sebagai salah satu film terbesar yang pernah ada. Star Wars adalah sebuah saga.

Starwars series:
Important Characters
First Trilogy (IV-VI)
Luke Skywalker (Jedi)
Princess Leia (Republic leader)
Han Solo (Pilot)
Emperor Palpatine (Emperor)
Darth Vader (Sith)
Ben Kenobi (Obi-Wan) (Last Jedi)
Yoda (ex-Jedi Master)

Second Trilogy (I-III)
Anakin Skywalker (Jedi Apprentice, Jedi, Dark Sith)
Obi-Wan Kenobi (Jedi)
Qui Gon (Jedi, died in ep.I)
Senator Palpatine (will become emperor)
Master Yoda (Jedi Master)
Padme Amidala (will become Anakin's wife)
Mace Windu (Jedi)

Tuesday, August 4, 2009

Let this space remains empty

For my nicest friend in elementary school.. this space is dedicated for you..



Amalia Marta Prisanti, had passed away last night, August 4th 2009

Monday, August 3, 2009

Film Review: Whisper

"What are you?"
"I'm an angel"

Casts: Blake Woodruff
Josh Holloway
Sarah Wayne Callies
Dule Hill
Michael Rooker
Joel Edgerton

What I said: Film yang akan mengaburkan batas antara yang baik dan jahat. Agak datar dan tipikal film thriller, tetapi tetap mempunyai rasa tersendiri.
My Rating: 3/5

Sekelompok orang menculik David (Blake Woodruff), seorang bocah berusia 8 tahun yang sedang berulang tahun. Mereka diperintahkan oleh seseorang yang dipanggil "Jones". Kelompok penculik yang terdiri dari 4 orang bernama Max, Roxanne, Vince, dan Sidney, membawa David ke pondokan terpencil di ladang salju, sambil menunggu waktu untuk menghubungi ibu David. Hari-hari di pondokan itu justru dilalui keempat orang itu dalam suasana yang mengerikan. Roxanne (Sarah wayne Callies) mendengar suara-suara aneh di malam hari yang awalnya mengatakan, "Bunuh Max." Max adalah pemimpin komplotan itu sekaligus pacar Rox, dan orang yang berhubungan dengan Jones. Ternyata bocah yang mereka culik bukan bocah biasa. Satu per satu anggota komplotan itu dibunuh, dan latar belakang bocah itu pun semakin jelas. Mampukah David dibinasakan, ataukah malah semua komplotan itu bakal dihabisi oleh bocah itu? Siapakah sebenarnya David, dan siapakah Jones?

Blake Woodruff memerankan kembali peran sebagai anak kecil yang misterius dan supranatural. Sebagai bocah yang di film ini berusia 8 tahun, sebenarnya kemampuan berpikir dan berbicaranya agak sedikit terlalu 'pintar'. Dari komplotan penculik, selain pemeran Max, pemeran yang lain terlihat lemah dan kurang dalam. Sarah Callies kurang dapat memahami perannya sebagai 'penghubung' antara David dan Max, sedangkan dua yang lain mendapatkan porsi yang kurang. Pemeran Vince bahkan lebih baik aktingnya dibandingkan Sarah. Dalam hal 'perang psikologis' dengan David, Vince mampu sedikit menggambarkan suasana perang tersebut.

Max (Josh Holloway) bisa membuat suasana menjadi lebih baik dengan aktingnya yang lugas dan mampu membawa penonton tidak hanyut dalam 'psycho-thriller' semata. Sementara Blake Woodruff sendiri tidak 'seseram' yang diharapkan dari film thriller. Overall, film ini cocok buat yang ingin melihat thriller yang tidak terlalu banyak darah, banyak kejar-kejaran, dan lebih banyak adegan obrolan psikologis dan persuasif. Tambahan, endingnya cukup tidak terduga. Salah satu film 'thriller' santai yang pernah aku tonton.

!!Spoiler Alert!! (Block to see below)
4 orang komplotan penculik (Max, Roxanne, Vince, dan Sidney) diperintahkan oleh seseorang bernama 'Jones' untuk menculik bocah bernama David. Max dkk kemudian berhasil membawa David ke sebuah pondokan terpencil di landang salju. Bukannya kemudahan yang mereka dapat, mereka malah diteror oleh berbagai kejadian aneh, seperti David yang bisa keluar kamar walaupun sudah dikunci, kemudian Roxanne yang tiap malam selalu mendengar bisikan bisikan dalam tidurnya untuk membunuh Max, yang adalah pacarnya.
Beberapa hari setelah teror itu, Sidney yang mencoba mengganggu David, karena telah melihat wajah dan mendengar suara mereka, terkena serangan jatung, sesudah David menceritakan masa lalu yang Sid sembunyikan dalam-dalam. kemampuan David bertambah menakutkan karena ia mampu menggambar di dinding orang2 yang menculiknya. Gambar orang yang mati atau akan mati akan menghitam.
Menyadari bahwa anak yang mereka culik bukan bocah biasa, ketiga orang yang tersisa merasa marah, apalagi saat David tidak mau berbicara apapun saat mereka menghubungi ibunya untuk dimintai uang tebusan. Vince, yang terkena sakit diabetes, semakin emosi pada David, terutama karena David mengancam akan memberitahukan perselingkuhannya dengan Rox. Vince yang mencoba membunuh David, malah tewas di kolam es yang membeku. Setelah kematian Vince, Roxane semakin galau, apalagi setelah cincinnya ditemukan di kamar Vince oleh Max yang akhirnya mengetahui perselingkuhan mereka. Ketika Max pergi untuk menemui Jones, David mempengaruhi pikiran Roxane, dan mengatakan bahwa dia adalah malaikat. Dia menyuruh Roxanne membunuh Max dengan alasan 'menyelamatkan roh Max agar tidak jatuh ke neraka'.
Di kota Max menemukan kenyataan bahwa Jones ternyata adalah ibu David, yang menginginkan anak adopsinya itu dibunuh. Ibu David ternyata juga mengalami teror yang sama. Karena Max menolak permintaan untuk membunuh David, Jones bunuh diri.
Max terburu-buru kembali ke pondokan karena khawatir akan Rox. Sampai di pondokan justru dia yang diserang Rox yang sudah terpengaruh oleh omongan David. Max mengejar David, tapi justru tembakannya mengenai Rox. David mencoba mempengaruhi Max untuk bunuh diri, tetapi Max mampu melawannya dan mengejar David ke dalam hutan. Ternyata di hutan Max dikerubungi serigala yang siap menerkam. Di tengah kepasrahannya ketika serigala serigala itu menerkam, Max melemparkan kapak yang dibawanya, dan mengenai jantung David.

Hari ini mau nonton..!


Yeah, jadwal nonton hari ini maraton,Whisper jam 12.30 sama Public Enemy jam 15.30. Semuanya di Empire XXI Jogja. Kayaknya sih mau nonton sama Ardi sama Adit. Trisam gitu deh jadinya. Hahaha... Trio homo jomblo ceria. Entar deh abis nonton aku kasih review sama kritiknya.

FYI, Whisper ini bergenre horror, kalo PE kayaknya Action yah? Oya, Review Harry Potter juga nanti aku tulis. banyak yang bilang HP mengecewakan tapi kalo aku liat sih gak begitu. Thus, ntar aku kasih review-nya kenapa dari segi apa aku melihatnya.

Siap2 cabut ah...

Friday, July 31, 2009

Kisah Buku Diary


Ada sebuah buku diary yang baru saja dibeli seorang anak. Dia sangat senang bisa mendapatkan sahabat baru. Hampir tiap malam anak itu menulis di buku diary-nya, dan buku diary sangat senang. Suatu waktu anak itu bercerita bahwa dia mendapatkan pacar baru. Diary itu sangat senang. Tapi mulai keesokan harinya si anak itu mulai jarang menulis di diary. Buku diary itu sangat sedih karena hal tersebut, tapi dia tetap senang karena tahu bahwa anak itu juga sedang berbahagia.

Suatu malam anak itu kembali membuka buku itu. Diary itu bertanya, "Kenapa kamu jarang menulis lagi, aku sangat sedih sendirian tak terurus." Anak itu menjawab, "Setiap hari aku sangat bahagia dan bersenang-senang dengan hidupku, sehingga malam harinya aku sudah capek untuk menulis diary. Tapi hari ini aku sangat sedih dan aku ingin bercerita kepadamu." Diary itu mengerti dan menjawab, "kalau begitu pakailah lembar-lembarku."
Mulai keesokan harinya anak itu sudah bahagia lagi, dan tidak lagi menulis di diary itu. Diary itu sangat sedih, tapi dia tetap senang karena tahu bahwa anak itu juga sedang berbahagia. Suatu hari kemudian, anak itu kembali membuka bukunya. "Aku bahagia kamu mau menulis lagi," kata diary itu. "Aku sangat sedih, hari ini banyak hal yang membuatku terluka,"jawab anak itu. "Kalau begitu tulislah di lembar-lembar kertasku," kata diary itu.

Demikian hal itu terjadi terus, hingga suatu malam, anak itu sedang dalam keadaan sedih. Dia mengambil diary-nya, tapi ternyata semua halaman telah terisi penuh. Anak itu berkata, "Aku tak tahu kalo semua halamanmu telah kutulis, padahal aku ingin membagi kisah lagi malam ini karena aku sedang sedih." Tetapi buku diary itu tidak menjawab. berkali-kali anak itu memanggil, tetap tak ada jawaban. Anak itu baru menyadari bahwa diary yang telah terisi penuh akan kembali menjadi buku biasa.

Temanmu tidak akan pernah protes apapun yang akan kamu ceritakan kepadanya. Dia akan selalu menjadi temanmu dan akan selalu mendengarkan ceritamu. Biarpun kamu hanya akan datang kepadanya di saat kamu sedang sedih, dan melupakannya di saat kamu sedang bahagia. Temanmu tak akan pernah berkata "tidak" ketika kamu bertanya "apakah kamu mau mendengarkan keluh kesahku?"

Apakah kamu selama ini hanya menceritakan hal2 sedih saja pada temanmu?
Seberapa seringkah kamu berbagi kebahagiaan bersama temanmu?
Ketika kamu mau berbagi juga kisah bahagia, kamu akan tau kapan temanmu akan pergi. Tapi kalau kamu hanya membagi kisah sedih saja, kamu tak akan menyadari bahwa suatu hari kalian sudah saling menjauh.

Kisah tentang Usaha dan Keajaiban

Alkisah 2 orang sedang tersesat di padang gurun. Mereka adalah Usaha dan Keajaiban. Semakin lama mereka semakin lelah mencari jalan. Akhirnya mereka berdua bertengkar hebat. Usaha ingin agar mereka terus berjalan dan jangan menyerah. Tapi Keajaiban ngotot untuk berhenti saja dan menunggu apa yang akan terjadi. Begitulah akhirnya keduanya bertentangan dan mereka pun berpisah. Beberapa hari kemudian di tengah perjalanan Usaha melihat seseorang yang sedang berdiri di tengah padang gurun itu. Usaha bingung kenapa orang ini tidak berjalan saja, malah berhenti di tengah gurun itu. Usaha meninggalkan orang itu dan melanjutkan perjalanan tanpa kenal lelah.

Waktu berlalu, suatu hari Usaha terkejut karena kembali bertemu orang yang tadi berhenti di padang gurun. Kemudian hampir di saat bersamaan datang Keajaiban ke tempat itu juga. Usaha bingung dan berkata pada Keajaiban, "Berhari-hari aku berjalan menyusuri padang gurun ini sampai lelah, tapi aku masih tersesat. Entah kenapa aku malah bertemu denganmu yang kamu bilang akan menunggu saja."
Keajaiban menjawab, "Mulanya aku juga hanya menunggu, tapi karena tak terjadi suatu halpun maka aku kembali berjalan walaupun dengan enggan. Akupun bingung kenapa kita bisa bertemu di sini." Usaha dan Keajaiban pun menoleh pada orang yang hanya berdiri itu. "Siapa kamu?"

Orang itu menjawab, "Aku pun sama seperti kalian. Aku telah berjalan berhari-hari sampai akhirnya aku putus asa, dan pernah hanya duduk menunggu sesuatu akan terjadi. Aku terus menunggu sampai kalian bisa bertemu di tempat yang sama denganku di sini. Dan lihatlah. Kita sudah menemukan jalan yang hilang." Usaha dan Keajaiaban baru menyadari bahwa di depan mereka terbentang jalan yang selama ini mereka cari. Mereka berkata pada orang asing itu, "Kalau begitu maukah kamu mengatakan pada kami siapakah dirimu?"
Orang itu menjawab, "Namaku Doa."

Kadang kita lupa di saat usaha kita terasa sia-sia, kadang kita merasa frustasi ketika tak ada lagi yang bisa dilakukan di dalam berbagai masalah yang sedang kita hadapi. Doa akan membantumu, menjadikan usahamu berarti, dan membuat keajaiban yang tak akan pernah kita bayangkan sebelumnya. Doa akan mempertemukan usaha yang kita lakukan dengan keajaiban yang kita harapkan. Doa akan membuat usaha dan keajaiban menjadi nyata.

Jenis Pengangguran

Ada gunanya juga jadi pengangguran, cari2 info euy.. terntara pengangguran ada banyak jenisnya lho.. Nah dibaca dulu nih...
===============================================================

1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.

2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment

Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.

4. Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.

===========================================================

Abis baca? Buat yang masih nganggur.. masuk jenis pengangguran yang mana sih kamu?? Hehe...
Asal jangan masuk yang pengangguran dukalara ya... hahaha...

Jobseeker, semangat!!

Sunday, June 21, 2009

Haruskah kau mati karenaku?

Kalau Anda membaca judul di atas dengan seksama dan mengira saya salah menempatkan kata 'kau' dan '-ku', itu benar. Salah satu judul lagu dari Ada Band memang seharusnya 'Haruskah ku mati karenamu?', tapi bukan maksud saya untuk membuat lagu saingan. Bukan maksud saya juga membuat lagu balasan buat Doni, juga lagi-lagi bukan maksud saya untuk menjiplak karya Ada Band yang sempat menjadi hits, walaupun saya bukan orang yang terlalu memandang rendah plagiarisme di dalam dunia musik. Lagian, saya juga tidak akan berbicara dunia musik.

Mati demi orang lain
"Aku rela mati demi kamu". "Kalau perlu, hidupku akan kuserahkan untukmu".
Gombal-gombal di atas (perhatian: kata gombal di sini tidak menunjuk pada kain bekas, tetapi bermakna rayuan, kata-kata manis) menunjukkan 1 kesamaan, sama-sama berhubungan dengan hidup. Sebenarnya ada gak sih, orang yang bener-bener mau mengorbankan dirinya buat orang lain, kayak di film-film romantis, kayak di Titanic di mana Jack memberikan papan kepada Rose agar si Rose bisa tiduran di tempat yang kering. Di film lokal misalnya ada Heart, di mana Nirina mau mendonorkan salah satu organ dalamnya agar Acha, cewek yang disukai Irwansyah bisa terus hidup, padahal Nirina sendiri sudah lama memendam rasa sama Irwansyah.

Saya mikir, ah itu kan hanya di film atau sinetron. Kenyataannya banyak orang yang terlalu sayang sama dirinya sendiri sebelum mau mati untuk orang lain. Saya jadi inget banyaknya kasus bapak/ibu bunuh diri setelah menghabisi nyawa keluarganya, atau anaknya gara-gara nggak bisa menghidupi keluarganya itu. Kalo kasusnya kayak gitu, bukankah itu juga salah satu kasus mati demi orang lain? Lebih baik mati daripada hidup susah di dunia. Saya juga sempat beberapa kali mendengar tentang bom bunuh diri. Demi negaranya atau malah agamanya orang-orang itu rela memasang bom di baju mereka terus berjalan ke tengah-tengah banyak orang dan bum!!! Mereka juga merasa mati demi orang lain. Lalu apakah mati demi orang lain itu? Apakah ketulusan atau keputus-asaan?

Ah,.. saya sendiri masih bingung dan kurang sempurna dalam menginterpretasikan makna mati demi orang lain. Bisa saja saya sekarang bilang, "bahkan gue mau nyumbang jantung buat cewek gue kalo emang itu cara satu-satunya". Tapi mungkin ketika hal itu akan terjadi, saya masih bisa nanya sama dokternya, "Dok, apakah ini benar-benar cara satu-satunya? Ataukah dokter sengaja menyarankan ini supaya nanti setelah saya mati dokter bisa pacaran sama cewek saya?" Mungkin ada beberapa dari Anda yang bakal bilang "ah lo ga tau aja, lo kan single", "apaan sih ini, kalo aku sih ga bakal mikir 3x buat ngorbanin hidupku." Plok plok plok..!! Saya merasa salut dengan Anda, karena saya akui saya baru bisa memberikan waktu dan segenap hati saya, belum sampai pada memberikan hidup. Mungkin saya perlu bimbingan dari Anda lain kali.

Satu sisi
Lalu apa yang akan terjadi seandainya ada orang yang ngomong sama anda, "haruskah kau mati karenaku? Wong aku aja gak cinta sama kamu kok." Atau pernahkah Anda berpikir, haruskah orang-orang itu mati karenaku, secara aku belum melakukan apa-apa buat mereka. Lho, egois banget ya? Orang-orang kayak saya pasti bakal dicap kayak gitu sama orang lain, Anda pasti salah satunya. Tapi saya punya argumen haruskah kau mati karenaku, kalau dengan hidup mu kita bisa berjuang bersama? Haruskah kau mati karenaku, kalau kematianmu malah membuatku merasa sendirian? Bukankah ada pujangga yang ngomong ya, kalau selama kita masih hidup masih banyak yang bisa kita lakukan. Bencilah orang lain, tapi jangan pernah membenci diri anda sendiri karena orang lain. Kalau benci sama orang lain, siapa tau itu awal dari cinta. tapi kalo benci sama diri sendiri, jangan sampai itu awal dari cinta pada diri sendiri (kalau orang bilang: narsisss donk!!).

kalo saya bilang sih, membenci orang lain sih gak apa-apa, tapi membenci diri sendiri adalah awal dari keputusasaan yang bisa membawa anda pada kehancuran (sekali lagi ini kata saya lho, mahasiswa Teknik Sipil, jadi kayaknya agak-agak kurang valid). Tapi satu hal yang pasti anda setuju, lebih baik hidup daripada mati, setuju?? Nah daripada ngomongnya mulai ngalor ngidul gak karuan, ada satu pesan dari bang becak, sebelum berbuat apa-apa, tanyain sama diri sendiri, 'haruskah ku mati karenamu?' (lho, endingnya kok jadi Ada Band, padahal judulnya udah agak beda biar nggaya). Yo wes lah daripada nambah bingung... cap cus ngengg..

Thursday, February 5, 2009

English, local, english?

Dua hari yang lalu saia ke kampus, biasa, bertemu dosen pembimbing tercinta. Bad day, hari itu mendungnya ga ketulungan. Abis nge-print my scrip-shit, saia mandi dan siap-siap berangkat. Untung sepanjang perjalanan ga hujan, saia sampai kampus dengan selamat dan langsung menuju ruangan Mr. Wardhani, dosen pembimbing saia. Sampe di depan ruangan saia melongok ke dalam dan melihat beliau ada, sedang berbicara dengan seorang dosen juga yang saia kira adalah Mr. Nur Yuwono, dosen Teknik pantai di kampus saia.

Saia kemudian baru saja akan mengeluarkan hasil ngeprint saia semalaman. Tiba-tiba saia ditepuk seseorang. Kewaspadaan saia meningkat, karena sekarang kan lagi musim ditepuk trus tiba-tiba ga sadar, hehehe lebay. Saya menoleh dan melihat orang yang menepuk saia tadi. Seorang pria yang tingginya biasa saja. Wajahnya khas Indonesia dan rambutnya cepak. Dia sedang membawa tumpukan buku dan kertas yang digendong di tangan kirinya.

"Ya, Pak?" kata saia.
"...Faisal..," katanya dengan suara yang lirih, hampir saia tak bisa mendengarnya, hanya kata Faisal saja yang terdengar.
"Faisal?" saia merespon dan teringat dengan dosen yang namanya pak Faisal.
"Faisal Fathani?" ulang saia dengan menyebutkan nama lengkapnya.
"Ya, Faisal" ulangnya.

Hal yang mengagetkan saia terjadi setelah ini.
"Kalau Pak Faisal, bapak silakan naik tangga ini lalu ke ruangan di sebelah kiri," kata saia.
Tiba-tiba dia merespon dengan.... bahasa Inggris!
"Up... floor...., second floor?" tanyanya, ada beberapa kata yang ga saia dengar karena memamg suaranya yang.... pelan banget.
"Ya..eh yes, yes in second floor," Saia menjawab pertanyaannya dengan tergagap. Agak shock juga, wajah lokal bo! Kok tiba2 ngomong inggris, mana ga siap mental, hahaha...
"Second floor?" ulangnya dengan gerakan tangan menaiki tangga, lalu menaiki tangga lagi, yang saia tangkap artinya naik tangga 2x. Saia lalu sadar, mungkin dia menganggap lantai yang sedang kami injak ini adalah ground floor, sehingga lantai 2 berarti naik tangga 2x, maklum ada kebiasaan di luar negeri yang menganggap lantai paling dasar dengan permukaan tanah disebut ground floor, bukan lantai 1.
"Ah, bukan," jawab saia dengan bahasa Indo, "Naik tangga ini saja lalu belok kiri". Aduuhh, ga bisa saia mengeluarkan bahasa Inggris kalo berhadapan dengan wajah lokal begindang, hahaha...
dia tampak bingung, akhirnya saya mengatakan, "Mari saya antar, follow me."

Bhs inggris emang penting yah, tapi kalau latihannya biasanya sama bule malah jadi gini, lha ini wajah lokal kok speak english, huf, mengerikan.... hahaha...

Saturday, January 31, 2009

AND THEY JUST GO TO ANOTHER PLACE

Membaca sebuah postingan di blog teman gw membuatku teringat tentang salah seorang teman SD ku dulu. Riven namanya. Ingatanku mulai mengingat lagi tentang segala sifat dan kelakuannya. Seingat gw dia anaknya lincah dan bersemangat. Kebanyakan bermain di luar ruangan membuat kulitnya menjadi berwarna hitam, bahkan kulit gw waktu kecil dolo belum item kayak gini. Ingatan gw yang paling lekat ada 2, pertama saat kami berkelahi dia aula sekolah. Yah, maklum anak-anak, kerjanya berantem dan berkelahi. Ceritanya agak sedikit konyol. Waktu itu kami bertemu di kantin sekolah dan seperti biasa, ulah konyol anak-anak: saling mengejek. Kebetulan waktu itu kami berdua sedang makan buah semangka. Entah sapa yang mulai gw lupa, tapi akhirnya terjadilah di antara kami saling meludahkan biji semangka sampai akhirnya berujung pada perkelahian di depan kantin. Hasilnya? Kami berdua dipanggil ke ruang guru (buat gw di masa itu dipanggil ke ruang guru bukan hal yang jarang).

Hal kedua yang gw ingat adalah saat SMP (kebetulan gw dan Riven satu SMP lagi). Pulang sekolah cukup sering juga gw memboncengkan RiVen dan mengantarkan ke rumahnya. Sebenarnya kalau dilihat sekilas hubungan kami tidak terlalu dekat, dan seingat gw hanya masa-masa SD di kelas 3 sampai 5 saja gw sering main bareng RiVen. Bahkan setelah lulus SMP pun gw lost kontak dengannya.

Suatu hari di tiga atau empat tahun lalu ibu gw cerita. Beliau memberitahu kalau Riven meninggal. jegerr..! Mendengar kabar itu aja gw setengah ga percaya. Gw emang udah lost kontak hampir 5 tahun tapi tetep aja mendengar kabar buruk tentang orang yang pernah kita kenal dan menjadi bagian dalam masa kecil kita akan menyakitkan buat kita. Gw ga tanya2 lebih lanjut karena kabarnya memang simpang siur, tapi sampai hari ini gw juga belum pernah kontak lagi sama Riven. Teman-teman SD lain yang gw tanya juga jarang ada yang tahu. Sedih gw saat denger berita itu. Buat gw semua temen gw baik saat gw kecil maupun sampai sekarang ini mempunya cerita sendiri dalam hidup gw. kehilangan mereka sama aja dengan kehilangan salah satu bagian hidup gw. Hanya bisa dikenang tanpa bisa dilihat lagi.

Good bye, Ven. I believe that you didn't leave us. You just went to a beautiful place.

Saturday, January 10, 2009

IF I WERE IN PALESTINE? EDISI: TERORIS NYAMUK DI PAGI BUTA

This is just an intermezzo. I'd told you that since I lived in Jogja, it never happened to me lol...

Entah apa yang ada di pikiran perusahaan tukang semprot nyamuk, apa di pagi-pagi buta dia pikir nyamuk-nyamuk udah pada bangun? Apa dia pikir abis disko sampai pagi nyamuk-nyamuk masih nyari sarapan di luar? Tapi entahlah apa yang ada di pikiran perusahaan semprot nyamuk (disingkat PSN).
Gw baru tidur jam 2 tadi malam. Abis chatting di Yahuuu Mama! sama temen KKN gw, Rani dan Yogi. Gw udah ngerencanain bakal bangun siang, yah jam 8 atau jam 9an, coz hari ini kan hari Sabtu dan selama 2 hari kemarin gw udah dipusingkan masalah skripsi, so gw pengen santai. Rencana tinggalah rencana. Israel aja kalo mau ngeluncurin roket biasanya bilang dulu. LHA INI?? Gw kaget. Dari tempat tidur gw bisa denger ada suara mesin di deket rumah gw. NGRROONGG!!! Dalam keadaan masih ngumpulin nyawa, gw nyoba mencerna: WHAT THE HELL SOUND IS THAT? Gw ini biasanya dibangunin sama suaranya BCL (banci cowok lanang) kok sekarang bangun gara-gara suara mesin mau pecah gitu. Yang ada di pikiran gw pertama kali adalah: that's sound from my car's neighbor. Om Hary, tetangga depan rumah gw emang kalo pagi suka manasin mobil jeep 4 wd nya ntu. Dan suaranya emang kadang bikin gw bangun. Tapi gw cerna lagi, that's not its sound. Suara ini beda, lebih kasar dan lebih metal. Kalo suara mobil Om Hary masih agak nge-punk, suara mesin ini udah metal. Apa Om Hary kemaren ganti genre mesin?

Masih dalam keadaan ngolet-ngolet (baca: mendesah habis bangun tidur), gw mikir dengan cepet. Gw inget pompa air di rumah gw sering rusak dan mungkin ini suara tu pompa. Nah abis mikir kayak gini gw langsung beranjak dari tempat tidur dan melongok dari jendela. Tapi aneh, pikir gw. Suara pompa gw ga mungkin sekeras ini. Dan kalo misalnya itu suara pompa gw, suaranya bakal lebih kecil dan lebih lembut. Akhirnya gw sampe pada kesimpulan terakhir: itu suara traktor. Depan rumah gw emang sawah dan kadang-kadang ada orang yg lagi bajak sawahnya pake traktor. Gw lari ke ruang depan dan gw intip dari jendela. gw bingung, lho kok ga ada traktor. Yang gw liat dari situ adalah seorang pria berseragam hijau, memakai topi dan masker. Entah karena paranoid gara-gara di tivi banyak berita tentang serangan Israel, gw mikir: MAMPUS! ADA TERORIS! Sumpah, itu bayangan pertama gw waktu liat ntu orang. Gw amati lagi, kan ga lucu kalo gw telepon polisi gara-gara gw salah lihat. Di deket kaki orang itu ada sesuatu mirip bazoka. gw amati lagi, kayaknya gw pernah lihat barang ginian. Dan, akhirnya, setelah berpikir, voila!!
ANJREET, SAPI KUDA, DAMN HELL YA!! (Semua misuh-misuh yang gw kenal datanglah!!!) Tukang semprot nyamuk! Gw inget tu alatnya yang biasa dibawa-bawa. Tapi gw masih bingung. Gila ya ni tukang semprot, masih pagi jam setengah enam udah nyemprott??!!! Ga mikir ni orang waktu tidur gw. Udah gw sangkain teroris ga taunya emang bener-bener teroris, tapi teroris buat nyamuk-nyamuk di luar sana. Gw yakin abis ini nyamuk-nyamuk itu bakal menggelar operasi khusus buat nangkep tu tukang semprot sama PSN -nya. Gw dukung!!! Tangkap mereka!

Pengalaman gw emang agak konyol, tapi gw sempet mikir, gw aja yang di tinggal di Indonesia aja sempet sekejap merasa ketakutan ya, apalagi warga Palestina di sana. Kayak apa coba di sono. Rasa takut yang mereka alami kalo denger suara gemuruh tank, suara luncuran roket, suara tembakan. Gw bener-bener mungkin mengalami hanya sedikit perasaan ketakutan mereka itu. Gaza emang lagi krisis kemanusiaan yah. Gw sih ga niat dukung atau anti siapa-siapa. Gw liat Israel sama Hamas sama-sama bejatnya. Yang jadi korban malah warga sipil. Gosh! How they can live with that?

Thursday, January 1, 2009

COMIC REVIEW: DANDOH


(Prolog)There are so many book or film review but only few review for comic. Most people said that comic is just for children, and they often underestimate people who still read comic after they reach the age of 18 above. I like reading comic and I'm gonna show you some comics that you should read to change your mind about comic.

Title: DanDoh
Author: Nobuhiro Sakata
Series: 1-29

My rating: (4,5 / 5)


What I said: "Ini adalah satu-satunya komik yang bisa membuat saya menangis. Bener-bener nangis! Membaca Dandoh akan mengajak kita ke dalam suatu dunia yang hanya bisa dilihat oleh kepolosan dan keluguan anak-anak. Nobuhiro Sakata dengan hebat menunjukkan arti pengorbanan bagi teman dan sahabat dalam diri Dandoh dan teman-temannya yang selalu membantu orang lain walaupun itu harus merugikan diri sendiri"

Tadamichi Aoba, atau bisa dibaca 'Dandoh' dalam tulisan Jepang, adalah seorang anak yang hobi bermain baseball. Suatu hari Dandoh dihukum oleh kepala sekolahnya. Dari situlah dia mengenal olahraga golf. Dandoh belajar golf kepada Mikiyasu Shinjo, seorang pegolf profesional yang sedang sakit parah. Mulai saat itu Dandoh bersama dua temannya berlatih golf kepada guru Shinjo dan mengikuti berbagai macam turnamen. Dandoh nantinya bakal menghadapai berbagai macam pegolf, dari yang seusia dengannya, sampai pegolf yang jauh lebih senior darinya. Mampukah Dandoh mewujudkan cita-citanya sekaligus menerapkan ajaran gurunya?

Untuk lebih mengasah kemampuannya Dandoh mengikuti berbagai macam turnamen yang ada. Mulai dari menjuarain level junior sampai ikut kejuaraan Asia. Di kejuaraan Asia inilah nantinya Dandoh bertemu dengan Takuya Akano, seorang pemain golf urakan yang hampir membuang golf dari kehidupannya. Pertemuannya dengan Dandoh akan membuat Akano kembali pada golf yang sebenarnya. Sub-cerita paling bagus terjadi ketika Dandoh menjadi caddy bagi Takuya Akano. (caddy adalah orang yang membawakan tas golf, mengambilkan stik, serta menganalisis kondisi di lapangan pada saat pertandingan). Chemistry antara kedua tokoh ini begitu kuat dan mampu memainkan emosi pembacanya.

Saat membaca Dandoh, kita akan disuguhkan perpaduan antara teknik-teknik golf tingkat tinggi, keterbatasan fisik anak kecil, usaha yang dilakukan, serta berbagai momen yang melankolis dan sangat menyentuh hati. Hebatnya, semua elemen-elemen pendukung cerita itu melebur jadi satu dalam olahraga bernama golf yang disajikan di sini. Jarang sekali saya mampu melihat perpaduan antara unsur-unsur teknik dan perasaan dalam komik bertemakan olahraga, yang keduanya mampu melebur menjadi satu-kesatuan tanpa menghilangkan salah satunya. Kalaupun ada dalam komik lain yang sejenis, biasanya unsur teknik, hati, humor, dan lain-lain dipisah-pisahkan dan jarang dijadikan dalam satu momen atau bab. Dandoh seperti pelangi yang mengandung berbagai macam warna yang merupakan gabungan warna-warna tanpa menghilangkan ciri khas suatu warna.

Membaca Dandoh juga menunjukkan bahwa keajaiban bukan hal yang mustahil. Untuk mencapai keajaiban itulah dibutuhkan usaha yang sangat keras sampai melewati batasan yang ada dalam diri seseorang. Teknik-teknik yang dibuat Dandoh tidak membuat saya jenuh atau merasa dibodohi (sebagai pembaca dewasa), tapi justru membuat saya 'dag-dig-dug', apakah akan terjadi keajaiban, bagaimanakah akan terjadi, dan larut dalam perasaan yang dirasakan oleh karakter-karakternya. Kadangkala bahkan sering Dandoh gagal di saat pembaca mengira dia akan berhasil. Dandoh akan mengaduk-aduk perasaan pembacanya ke dalam dunia yang penuh kepolosan dan keluguan. Bagi saya, Dandoh adalah satu-satunya komik yang mampu membuat saya meneteskan air mata. Usaha yang dilakukan Dandoh tanpa mengenal keterbatasan fisiknya membuat saya terharu. Perasaan luar biasa muncul saat usaha itu berbuah keberhasilan.

Comparison: not yet

Learn more:
Golf

Suggestion: pantas dibaca semua umur, bagi yg malu kalo nangis jgn baca di muka umum, hehehe...
(first edited 1/1/09 2:22)
(final edited 4/1/09 1:08)
free counters