Pages

Saturday, January 31, 2009

AND THEY JUST GO TO ANOTHER PLACE

Membaca sebuah postingan di blog teman gw membuatku teringat tentang salah seorang teman SD ku dulu. Riven namanya. Ingatanku mulai mengingat lagi tentang segala sifat dan kelakuannya. Seingat gw dia anaknya lincah dan bersemangat. Kebanyakan bermain di luar ruangan membuat kulitnya menjadi berwarna hitam, bahkan kulit gw waktu kecil dolo belum item kayak gini. Ingatan gw yang paling lekat ada 2, pertama saat kami berkelahi dia aula sekolah. Yah, maklum anak-anak, kerjanya berantem dan berkelahi. Ceritanya agak sedikit konyol. Waktu itu kami bertemu di kantin sekolah dan seperti biasa, ulah konyol anak-anak: saling mengejek. Kebetulan waktu itu kami berdua sedang makan buah semangka. Entah sapa yang mulai gw lupa, tapi akhirnya terjadilah di antara kami saling meludahkan biji semangka sampai akhirnya berujung pada perkelahian di depan kantin. Hasilnya? Kami berdua dipanggil ke ruang guru (buat gw di masa itu dipanggil ke ruang guru bukan hal yang jarang).

Hal kedua yang gw ingat adalah saat SMP (kebetulan gw dan Riven satu SMP lagi). Pulang sekolah cukup sering juga gw memboncengkan RiVen dan mengantarkan ke rumahnya. Sebenarnya kalau dilihat sekilas hubungan kami tidak terlalu dekat, dan seingat gw hanya masa-masa SD di kelas 3 sampai 5 saja gw sering main bareng RiVen. Bahkan setelah lulus SMP pun gw lost kontak dengannya.

Suatu hari di tiga atau empat tahun lalu ibu gw cerita. Beliau memberitahu kalau Riven meninggal. jegerr..! Mendengar kabar itu aja gw setengah ga percaya. Gw emang udah lost kontak hampir 5 tahun tapi tetep aja mendengar kabar buruk tentang orang yang pernah kita kenal dan menjadi bagian dalam masa kecil kita akan menyakitkan buat kita. Gw ga tanya2 lebih lanjut karena kabarnya memang simpang siur, tapi sampai hari ini gw juga belum pernah kontak lagi sama Riven. Teman-teman SD lain yang gw tanya juga jarang ada yang tahu. Sedih gw saat denger berita itu. Buat gw semua temen gw baik saat gw kecil maupun sampai sekarang ini mempunya cerita sendiri dalam hidup gw. kehilangan mereka sama aja dengan kehilangan salah satu bagian hidup gw. Hanya bisa dikenang tanpa bisa dilihat lagi.

Good bye, Ven. I believe that you didn't leave us. You just went to a beautiful place.

Saturday, January 10, 2009

IF I WERE IN PALESTINE? EDISI: TERORIS NYAMUK DI PAGI BUTA

This is just an intermezzo. I'd told you that since I lived in Jogja, it never happened to me lol...

Entah apa yang ada di pikiran perusahaan tukang semprot nyamuk, apa di pagi-pagi buta dia pikir nyamuk-nyamuk udah pada bangun? Apa dia pikir abis disko sampai pagi nyamuk-nyamuk masih nyari sarapan di luar? Tapi entahlah apa yang ada di pikiran perusahaan semprot nyamuk (disingkat PSN).
Gw baru tidur jam 2 tadi malam. Abis chatting di Yahuuu Mama! sama temen KKN gw, Rani dan Yogi. Gw udah ngerencanain bakal bangun siang, yah jam 8 atau jam 9an, coz hari ini kan hari Sabtu dan selama 2 hari kemarin gw udah dipusingkan masalah skripsi, so gw pengen santai. Rencana tinggalah rencana. Israel aja kalo mau ngeluncurin roket biasanya bilang dulu. LHA INI?? Gw kaget. Dari tempat tidur gw bisa denger ada suara mesin di deket rumah gw. NGRROONGG!!! Dalam keadaan masih ngumpulin nyawa, gw nyoba mencerna: WHAT THE HELL SOUND IS THAT? Gw ini biasanya dibangunin sama suaranya BCL (banci cowok lanang) kok sekarang bangun gara-gara suara mesin mau pecah gitu. Yang ada di pikiran gw pertama kali adalah: that's sound from my car's neighbor. Om Hary, tetangga depan rumah gw emang kalo pagi suka manasin mobil jeep 4 wd nya ntu. Dan suaranya emang kadang bikin gw bangun. Tapi gw cerna lagi, that's not its sound. Suara ini beda, lebih kasar dan lebih metal. Kalo suara mobil Om Hary masih agak nge-punk, suara mesin ini udah metal. Apa Om Hary kemaren ganti genre mesin?

Masih dalam keadaan ngolet-ngolet (baca: mendesah habis bangun tidur), gw mikir dengan cepet. Gw inget pompa air di rumah gw sering rusak dan mungkin ini suara tu pompa. Nah abis mikir kayak gini gw langsung beranjak dari tempat tidur dan melongok dari jendela. Tapi aneh, pikir gw. Suara pompa gw ga mungkin sekeras ini. Dan kalo misalnya itu suara pompa gw, suaranya bakal lebih kecil dan lebih lembut. Akhirnya gw sampe pada kesimpulan terakhir: itu suara traktor. Depan rumah gw emang sawah dan kadang-kadang ada orang yg lagi bajak sawahnya pake traktor. Gw lari ke ruang depan dan gw intip dari jendela. gw bingung, lho kok ga ada traktor. Yang gw liat dari situ adalah seorang pria berseragam hijau, memakai topi dan masker. Entah karena paranoid gara-gara di tivi banyak berita tentang serangan Israel, gw mikir: MAMPUS! ADA TERORIS! Sumpah, itu bayangan pertama gw waktu liat ntu orang. Gw amati lagi, kan ga lucu kalo gw telepon polisi gara-gara gw salah lihat. Di deket kaki orang itu ada sesuatu mirip bazoka. gw amati lagi, kayaknya gw pernah lihat barang ginian. Dan, akhirnya, setelah berpikir, voila!!
ANJREET, SAPI KUDA, DAMN HELL YA!! (Semua misuh-misuh yang gw kenal datanglah!!!) Tukang semprot nyamuk! Gw inget tu alatnya yang biasa dibawa-bawa. Tapi gw masih bingung. Gila ya ni tukang semprot, masih pagi jam setengah enam udah nyemprott??!!! Ga mikir ni orang waktu tidur gw. Udah gw sangkain teroris ga taunya emang bener-bener teroris, tapi teroris buat nyamuk-nyamuk di luar sana. Gw yakin abis ini nyamuk-nyamuk itu bakal menggelar operasi khusus buat nangkep tu tukang semprot sama PSN -nya. Gw dukung!!! Tangkap mereka!

Pengalaman gw emang agak konyol, tapi gw sempet mikir, gw aja yang di tinggal di Indonesia aja sempet sekejap merasa ketakutan ya, apalagi warga Palestina di sana. Kayak apa coba di sono. Rasa takut yang mereka alami kalo denger suara gemuruh tank, suara luncuran roket, suara tembakan. Gw bener-bener mungkin mengalami hanya sedikit perasaan ketakutan mereka itu. Gaza emang lagi krisis kemanusiaan yah. Gw sih ga niat dukung atau anti siapa-siapa. Gw liat Israel sama Hamas sama-sama bejatnya. Yang jadi korban malah warga sipil. Gosh! How they can live with that?

Thursday, January 1, 2009

COMIC REVIEW: DANDOH


(Prolog)There are so many book or film review but only few review for comic. Most people said that comic is just for children, and they often underestimate people who still read comic after they reach the age of 18 above. I like reading comic and I'm gonna show you some comics that you should read to change your mind about comic.

Title: DanDoh
Author: Nobuhiro Sakata
Series: 1-29

My rating: (4,5 / 5)


What I said: "Ini adalah satu-satunya komik yang bisa membuat saya menangis. Bener-bener nangis! Membaca Dandoh akan mengajak kita ke dalam suatu dunia yang hanya bisa dilihat oleh kepolosan dan keluguan anak-anak. Nobuhiro Sakata dengan hebat menunjukkan arti pengorbanan bagi teman dan sahabat dalam diri Dandoh dan teman-temannya yang selalu membantu orang lain walaupun itu harus merugikan diri sendiri"

Tadamichi Aoba, atau bisa dibaca 'Dandoh' dalam tulisan Jepang, adalah seorang anak yang hobi bermain baseball. Suatu hari Dandoh dihukum oleh kepala sekolahnya. Dari situlah dia mengenal olahraga golf. Dandoh belajar golf kepada Mikiyasu Shinjo, seorang pegolf profesional yang sedang sakit parah. Mulai saat itu Dandoh bersama dua temannya berlatih golf kepada guru Shinjo dan mengikuti berbagai macam turnamen. Dandoh nantinya bakal menghadapai berbagai macam pegolf, dari yang seusia dengannya, sampai pegolf yang jauh lebih senior darinya. Mampukah Dandoh mewujudkan cita-citanya sekaligus menerapkan ajaran gurunya?

Untuk lebih mengasah kemampuannya Dandoh mengikuti berbagai macam turnamen yang ada. Mulai dari menjuarain level junior sampai ikut kejuaraan Asia. Di kejuaraan Asia inilah nantinya Dandoh bertemu dengan Takuya Akano, seorang pemain golf urakan yang hampir membuang golf dari kehidupannya. Pertemuannya dengan Dandoh akan membuat Akano kembali pada golf yang sebenarnya. Sub-cerita paling bagus terjadi ketika Dandoh menjadi caddy bagi Takuya Akano. (caddy adalah orang yang membawakan tas golf, mengambilkan stik, serta menganalisis kondisi di lapangan pada saat pertandingan). Chemistry antara kedua tokoh ini begitu kuat dan mampu memainkan emosi pembacanya.

Saat membaca Dandoh, kita akan disuguhkan perpaduan antara teknik-teknik golf tingkat tinggi, keterbatasan fisik anak kecil, usaha yang dilakukan, serta berbagai momen yang melankolis dan sangat menyentuh hati. Hebatnya, semua elemen-elemen pendukung cerita itu melebur jadi satu dalam olahraga bernama golf yang disajikan di sini. Jarang sekali saya mampu melihat perpaduan antara unsur-unsur teknik dan perasaan dalam komik bertemakan olahraga, yang keduanya mampu melebur menjadi satu-kesatuan tanpa menghilangkan salah satunya. Kalaupun ada dalam komik lain yang sejenis, biasanya unsur teknik, hati, humor, dan lain-lain dipisah-pisahkan dan jarang dijadikan dalam satu momen atau bab. Dandoh seperti pelangi yang mengandung berbagai macam warna yang merupakan gabungan warna-warna tanpa menghilangkan ciri khas suatu warna.

Membaca Dandoh juga menunjukkan bahwa keajaiban bukan hal yang mustahil. Untuk mencapai keajaiban itulah dibutuhkan usaha yang sangat keras sampai melewati batasan yang ada dalam diri seseorang. Teknik-teknik yang dibuat Dandoh tidak membuat saya jenuh atau merasa dibodohi (sebagai pembaca dewasa), tapi justru membuat saya 'dag-dig-dug', apakah akan terjadi keajaiban, bagaimanakah akan terjadi, dan larut dalam perasaan yang dirasakan oleh karakter-karakternya. Kadangkala bahkan sering Dandoh gagal di saat pembaca mengira dia akan berhasil. Dandoh akan mengaduk-aduk perasaan pembacanya ke dalam dunia yang penuh kepolosan dan keluguan. Bagi saya, Dandoh adalah satu-satunya komik yang mampu membuat saya meneteskan air mata. Usaha yang dilakukan Dandoh tanpa mengenal keterbatasan fisiknya membuat saya terharu. Perasaan luar biasa muncul saat usaha itu berbuah keberhasilan.

Comparison: not yet

Learn more:
Golf

Suggestion: pantas dibaca semua umur, bagi yg malu kalo nangis jgn baca di muka umum, hehehe...
(first edited 1/1/09 2:22)
(final edited 4/1/09 1:08)
free counters