Pages

Wednesday, November 16, 2011

Trust me, I'm a Dreamer!

Mimpi adalah awal untuk kesuksesan.



Kalimat itu membuatku berharap untuk selalu bermimpi. Tujuh tahun yang lalu mungkin aku sedang bermimpi menjadi perencana double track rail yang ada di Indonesia. Kesukaan saya pada dunia perkereta-apian mempengaruhi hal itu. Tapi bukan mimpi sepele itu yang menjadi penting. Apakah seorang pemimpi mempunyai tempat di dunia ini? Kalau mau jujur, semua peralatan canggih yang Anda nikmati sekarang ini semua berawal dari sang pemimpi. Hebat atau tidaknya realisasi yang ada tergantung seberapa tinggi mimpi yang mengawalinya. Tanpa mimpi, mungkin sekarang bumi masih mengelilingi matahari. Tanpa mimpi mungkin sekarang dunia masih datar. Tapi masih adakah tempat bagi pemimpi?

Saya punya mimpi: suatu hari ada lowongan pekerjaan untuk pemimpi. Job description-nya ya tentu saja bermimpi. Otak dan mata terkadang unik. Mata adalah panca indra yang kesannya paling bisa membekas di otak. Terkadang kita kesulitan untuk mengingat manisnya kue yang dibeli di toko kemarin, tetapi kita tak akan mudah melupakan keindahan pemandangan di Pantai Pangandaran. Susahnya, mata adalah musuh dari semua pemimpi. Mimpi yang hebat adalah memimpikan sesuatu yang belum pernah dilihat atau malah dibayangkan oleh orang lain. Menciptakan suara yang belum pernah didengar, menciptakan rasa yang belum pernah terpikirkan oleh lidah siapapun. Kita jadi mudah melecehkan para pemimpi. Menghujat bahwa orang-orang tersebut hanya bisa berawang-awang tapi tidak bisa mewujudkan. Mereka lupa bahwa manusia pun berbeda-beda. Menurut saya, tingkatan kemampuan manusia dibedakan dari di bagian manakah sumber inspirasi mereka. Tukang menggunakan tangan dan kakinya. Penulis menggunakan jarinya. Olahragawan menggunakan tubuhnya. Pekerja menggunakan energi lebih banyak daripada atasannya. Para Bos menggunakan mulutnya karena sering rapat. Pemimpin perusahaan harus sering menggunakan matanya untuk bisa mengamati situasi dan cepat memberikan reaksi atas hal-hal yang terjadi. Pemimpi? menggunakan bagian terdalam dari otaknya untuk menciptakan sesuatu.

Saya bermimpi suatu saat ada lowongan:
Dibutuhkan 1. PEMIMPI (PMP1)
Syarat-syarat:
1. Sarjana atau Magister
2. Suka bereksperimen
3. Suka bekerja dalam waktu yang lama
4. Kreatif dan Inovatif.

No comments:

Post a Comment

free counters